Jumat, 17 Desember 2010

Kaidah Penulisan kutipan Langsung kurang dan Lebih 40 Kata



Definisi Kutipan
Kutipan merupakan pendapat atau pernyataan dari seorang pengarang yang diambil dari teks acuan yang berfungsi untuk memperkuat pendapat sehingga memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kutipan dibedakan menjadi dua yakni, kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Pada bagian ini akan dibahas kutipan langsung beserta teknik penulisannya.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan pinjaman pendapat seorang pengarang dengan mengambil teks secara lengkap dari sebuah teks asli dan ditulis apa adanya.
Kutipan langsung dibagi menjadi dua bagian, yakni kutipan langsung panjang, dan kutipan tidak langsung pendek.
A.   Kutipan Langsung Panjang
Dinamakan kutipan langsung panjang jika kata lebih dari 40 kata atau lebih dari tiga baris ketikan.
Kaidah penulisannya:
(1)Teks diketik dalam spasi tunggal.
(2)Teks kutipan tidak dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada tempat tersendiri.
(3)Pengetikan dibuat menjorok ke dalam dari teks dengan ketentuan dimulai pada ketukan ke-5 dari garis tepi sebelah kiri.
(4)Kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda petik.
(5)Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halaman dari sumber rujukan tidak dimasukkan ke dalam teks kutipan.

Contoh :
      Simbol yang tergantung pada tujuan mulia ataupun sakral dari benda itu seperti yang dikemukakan oleh Ricoeur (1988:2),
It is an the work of interpretation that this philosophy discovers the multiple modalities of dependence of the self-its depence on desire glimpsed in an archaelogy of the subject, its dependence on the sacred glimpsed in its eschatology. It is by developing on archaeology, abd eschatology that reflection it self as reflection.

B.   Kutipan Langsung Pendek

Dinamakan kutipan langsung pendek jika kutipan tersebut kurang dari 40 kata kurang dari 3 baris. Kutipan ini dapat ditulis integral dalam teks.
Kaidah penulisannya:
(1)Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti.
(2)Diapit dengan tanda petik.
(3)Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang. Jika peletakan sumber kutipan di awal, maka nama sumber ditulis di luar tanda kurung, sedangkan tahun tebit dan nomor halaman ditulis dalam kurung.

Contoh:
Penganalisisan data ditujukan untuk mengupayakan pemahaman pembaca terhadap hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Bodgan & Biklen (1982:145) yang berbunyi, “Analisis data adalah sebuah proses sistematis dalam mencari dan menata transkripsi wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang berhasil dikumpulkan demi meningkatkan pemahaman Anda dan memudahkan Anda untuk mengkomunikasikan temuan penelitian Anda kepada pihak lain”.

Bila sumber kutipan ditulis di belakang, maka nama, tahun, dan halaman sumber diketik dalam kurung.
Contoh:
Mengenai pemakaian bahasa logika, senada dengan pernyataan yang berbunyi “pemakaian alat bahasa seperti kata, kalimat secara tepat sehingga setiap kata hanya mempunyai satu fungsi tertentu saja dan setiap kalimat hanya mewakili satu keadaan factual saja” (Wicoyo, 1997:7)...

 
Tambahan 

Penggunaan kutipan langsung sebaiknya diminimalkan, karena kutipan langsung yang bersifat langsung ini tidak dapat dimodifikasi, sedangkan suatu karya ilmiah merupakan cerminan, pandangan, sikap atau pemikiran penulis. Cukup 30% penggunaan kutipan langsung dari seluruh kutipan yang ada. Oleh karena itu, sebaiknya meminimalkan penggunaan kutipan langsung.

Selasa, 26 Oktober 2010

Bulu tangkis

Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.

Partai

Lapangan bulu tangkis
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
  1. Tunggal putra
  2. Tunggal putri
  3. Ganda putra
  4. Ganda putri
  5. Ganda campuran

Lapangan dan jaring

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

Perlengkapan

  • Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
  • Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
  • Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.
  • Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

Memainkan bulu tangkis

Area permainan
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.

Servis

Area servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertam kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:

Sistem pindah bola

  • Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
  • Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
  • Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
  • Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

[sunting] Sistem reli poin

  • Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
  • Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
  • Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

Sistem perhitungan poin

Sejarah

Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

Induk organisasi

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

Sepak takraw

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
  1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
  2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
  3. posisi pemain bertahan tidak diputar

PERANAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN JASMANI


  1. Definisi Dan Peranan Filsafat
Definisi konsepsional filsafat, Filsafat adalah cara berfikir manusia. Filsafat sebagai suatu system atau sistematika filsafat yaitu metafisika, ethika dan logika yang artinya secara berturut-turut adalah teori tentang kosmologi dan ontology, teori tentang nilai moral dan ajaran berfikir filosofis.
Definisi analitis operasional, pengertian tentang konsep filsafat adalah sebagai berikut:
  • Filsafat sebagai metode berfikir.
Salah satu daya jiwa manusia yang paling dapat dipercaya dan menghasilkan ilmu filsafat adalah pikir dan pikiran, teapi dikenal dengan jenis dan tingakt pikir, seperti berfikir religius, berfikir histories, berfikir sosiologis dan berfikir empiris positif serta berfikir filosofis dan berfikir spekulatif theoritis. Berfikir sinopsi adalah berfikir merangkum yaitu penarikan kesimpulan umum dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam postulat atau aksiomata melalui proses abstraksi dan generalisasi. Berfikir reflektif ada;lah kebalikan dari berfikir sinopsis, dimana dari beberapa kasus individu yang diajukan berbagai macam teori dan asumsi atau spekulasi untuk bidang dan masalah kehidupanyang lain.
  • Filsafat sebagai sikap terhadap dunia dan hidup
Berbagai macam sikap yang dikembangkan oleh manusia terhadap alam semesta ini. Hidup adalah pengabdian atau perjuangan untuk kekuasaan, memperoleh kenikmatan hidup, atau menyerahkan diri kepada Tuhan. Apabila suatu saat manusia mengalami krisis dalam kehidupannya, maka situasi tersebut dihadapi secara tenang da dapat menguasai diri, merenungkan secara bijaksana dan tidak dikuasai oleh kehidupan perasanya.
  • Filsafat sebagai suatu system pemikiran.
Sejalan dengan filsafat sebagai metode berfikir, maka filsafat dalam pengertian system dibagi menjadi tiga tiga aspek yang berkaitan. Tiga aspek atau kategori atau metafisika yang menjawab masalah kosmologi dan ontology, ethika yang menjkawab persoalan nilai norma tingkah laku yang baik dan tidak, yaitu teori nilai ethis yang mendasari tingkah laku manusia dan kategori logika yang menjelaskan sumber, alat dan criteria ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui berfikir logis rasional.
  • Filsafat sebagai aliran atau teori.
Variasi tentang kategori-kategori sistematika filsafat di atas, menyebabakan timbulnya bermacam-macam aliran seperti idealisme, rasionalisme, rasialisme, empirisme, pragmatisme, materialisme, eksistensi dan lain-lain.
  1. Manfaat Filsafat
Banyak nilai dan kegunaan yang kita pelajari dari belajar filsafat, sabagai berikut adalah beberapa pengertian filsafat:
  1. Merawat, melahirkan, mendewasakan ilmu pengetahuan.
  2. Mengembangkan cara berfikir rasional, luas, dan terang.
  3. Menguji kebenaran dan ilmu pengetahuan
  4. Di dalam kehidupan menggiring manusia kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
  5. Bahwa dalam keadan masyarakat yang serba tidak pastiselalu mengalami perubahan yang cepat dan dialami individu atau akibatnya mengalami krisis bathin, meskipun bervariasi dengan telah memiliki pengetian tentang filsfat hidup dapat kiranyadikurangi dan dihindari gejala negative hidup dan penghidupan, sehingga lebih terarah dan mantap.
  6. Bahwa tingkah laku manusua tentu bertujuan dan ini pada dasarnya ditentukan oleh filsafat hidupnya, maka dari itu manusia harus memiliki filsafat agar tingkah laku lebih bernilai.
Ciri-ciri Filsafat adalah sebagai berikut:
1.       
    • Umum
    • Tidak menyangkut fakta
    • Bersangkutan denga nilai, moral, estetika
    • Kritis
    • Sinoptif, persoalan yang menyangkut keseluruhan
    • impukatif
  1. Bahaya Mempelajari Filsafat
  1. Pada saat dan setelah mempelajari filsafatkita akan dihadapkan pada kenyataan terdapatnya system nilai ganda artinya dikembangkan baik penegak hukum (law-abiding citizen) maupun pelanggar hukum (law breaking citizen) yaitu yang antara lain seperti kerja keras, sabar, keberanian, ketabahan dan kesetiaan . ini berarti bahwa seorang itu seperti pejuang atau pengacau apabila ingin perjuangannya berhasil, maka haruslah mengembangkan nilai-nilai tersebut di atas. Dengan kata lain seperti perbedaan antara kedua jenis manusia di atas tidak terletak pada tingkah lakunya, tapi telrletak pada sudut pandangnya/ tinjauannya.
  2. bahwa filosofis memberikan akibat fatal dalam kenyataan tingkah laku manusia, kenyataan hidup dan penghidupannya, baik secara/ sebagai individu atau warga negara.dengan kata lain suatu deviasi yang nampaknya tidak signifikan, tetapi menyangkut masalah yang essensial dan fundamental, dengan sendirinya menyebabkan fenomena yang jauh berbeda.
  3. Setelah mempelajari filsafat manusia merasa telah memiliki “jiwa” ilmu filsafat, manusia telah mampu berfikir filosofis, bahkan mengangkat dirinya sebagai filosof. Semakin manusia ahli teoritika maka semakin tidak etis secara filosofis. Manusia demikian ini telah masuk perangkap sikap “abulia” atau satu peristiwa dimana manusia tidak dapat mengambil sikap atau keputusan. Ia ahli ilmu filsafat tetapi bukan ahli filosof, ia alim tetapi tidak soleh, atau mungkin alirannya adalah aliran yang tidak berfilsafat.
  1. Ilmu Filsafat Pendidikan
  1. Sebagai pengetahuan normative ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan atau tingkah laku kehidupan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia atau tugas ilmu pendidikan merumuskan tingkah laku perbuatan manusia dalam kehidupan dan penghidupannya.
  2. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan, pendidik atau guru. Menanamkan system-sistem, norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang diunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidikan dalam suatu masyarakat.
  3. Sesuai dengan kenyataannya pendidikan berkaitan erat dengan ilmu filsafat dan pengetahuan normative lainnya. Yang dalam sejarah perkembangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan baru pada abad modern ini memisahkan diri sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang disebut filsafat pendidikan.
  4. Ilmu pengetahuan yang dapat dimasukkan dalam pengetahuan normative meliputi agama, filsafat dengan segala cabangnya misalnya metafisika, etika, aestetika, dan logika, kaidah fundamental negar maupun kondisi kepercayaan bangsa.
  5. Menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup yang akan menentukan dasar dan tujuan pendidikan manusia, dan selanjutnya akan menentukan tingkah laku manusia dalam kehidupan dan penghidupannya.
  6. Bahwa dalam perumusan tujuan-tujuan altimit dan proksimit pendidikan akan ditetapakan hakekat dan sifat hakekat manusia dan segi-segi pendidikan yang akan dibina dan dikembangkan melalui proses pendidikan sebagaimana yang tercantum atau dirumuskan dalam system pendidikan.
  7. Bahwa system pendidikan bertujuan merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran yang mana akan dicapai tujuan-tujuan pendidikan, dan ini meliputi problematika kepemimpinan dan metode pendidikan, politik pendidikan sampai pada seni pendidik.
  8. Tujuan intermediet adalah berisi norma-norma atau spiritual ethis yang akan dijadikan system nilai pendidikan atau merupakan konsep dasar nilai moral pendidikan yang berlaku disegala jenis dan tingkat pendidikan.
  9. Bahwa setiap manusia memiliki filsafat hidup atau pikiran tentang kehidupan dan penghidupannya, maka seharusnya setiap pendidik atau guru memiliki dan membina filsafat pendidikan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajarannya baik di dalam maupun di luar lembaga pendidikan atau dalam masyarakat.
  10. Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan secara normative dasar-dasar tujuan pendidikan.
  1. Pendekatan-pendekatan Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatannya pada dua fungsi normative ilmiah, yaitu:
Pendekatan Progresif
1.       
    • Bahwa dasar pendidikan adalah sosiologi atau filsafat social humanisme, yang skeptis terhadap kenyataan yang metafisis transcendental
    • Kenyataan adalah perubahan artinya kenyataan hidup yang essensial adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang
    • Bahwa tujuan dan dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh perkembangan tenaga pengambang sejarah atau sosial manusia
    • Bahwa antara tujuan dan alat sarana hidup dan penghidupan manusia ditentukan oleh tenaga social dan keduanya bersifaat kontinyu. Sehingga tujuan adalah alat untuk tujuan selanjutnya
Pendekatan Tradisional
1.       
    • Bahwa dasar pendidikan adalah filsafat dan ilmu pengetahuan normatif yang lain, sehingga mempelajari filsafat harus mengetahui tentang filsafat
    • Bahwa nilai norma yang benar adalah nilainorma yang absolud, universal dan obyektif
    • Bahwa tujuan yang baik dan benar menentukan alat dan sarana artinya tujuan yang baik harus dicapai dengan saran yang baik pula
    • Bahwa factor-faktor pengembang dan social adalah memberikan alat dan tujuan kemakmuran hidup sebagai tujuan hidup dan pendidikan yang didasarkan pada aliran filsafat tertentu
  1. Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Klasifikasi aliran aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
      1. Kategori filsafat pendidikan akademik skolastik. Kategori ini meliputi dua kelompok yang tradisional meliputi aliran paranialisme, essensialisme, idialisme, dan realisme dan kelompok progesiv meliputi progressivisme, rekontruksionisme, dan eksistensialisme.
      2. Kategori filsafat religius thheistis meliputisegala macam aliran agama yang paling tidak terdiri atas empat besar agama di dunia dan segala variasi sekte-sekte agama masing-masing.
      3. Kategori filsafat sisial politik. Kategori ini dalam sejarah dikenal bermacam aliran antara lain aliran humanisme, nasionalisme, liberalisme, sekuralisme, iasisme dan sosialisme.
  1. Manfaat Filsafat Dalam Pendidikan Jasmani
Manfaat filsafat pendidikan terdiri atas tiga asumsi dasar yang ada kaitannya dengan persoalan pendidikan
      1. Bahwa hidup tanpa perenungan apa arti dan hakekat hidup adalah suatu kehidupan tanpa bobot.
      2. Bahwa pendidikan diakui sebagai proses imprementasi maka berbeda dalam implementasi dalam ilmu fisika. Eksperimentasi pendidikan dan social berhasil tidaknya tidak mudah atau tidak segera kita ketahui dan kita buktikan.
      3. Apabila berbuat salah tetapi tahu dan sadar akan letak kesalahannya lebih baik daripada berbuat baik tetapi tidak tahu kesalahannya.
Apabila ketiga asumsi di atas dan tidak terlalu salah maka dikemukakan beberapa nilai yang mungkin dapat diperoleh dengan mempelajari filsafat pendidikan antara lain sebagai berikut:
  • Memberi kesempatan pada guru penjas untuk mengadakan perenungan mendalam, atau berteori, betapapun kurang atau belum sempurnanya teori tersebut.
  • Membiasakan kita berfikir kritis dan reflektif.
  • Memberikan pengertian yang mendalam tentang problema-problema essensial dan dasar-dasar pertimbangan mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan problema tersebut .
  • Memberikan kesempatan pada pendidik/ guru untuk meninjau kembali pandangan filsafat pendidikan yang selama ini diyakininya.
  • Berdasarkan banyaknya pandangan tentang dasar-dasar dan tujuan pendidikan, maka dituntut pada setiap guru untuk meninjau kembali secara terbuka, bebas, kritis, reflektif terhadap segala macam perbedaan tersebut

Terminlogi dan Teori Perkembangan


Terminologi dan Teori Perkembangan

Terminologi dalam Perkembangan Gerak

Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi perkembangan gerak pada khususnya.
Ada beberapa istilah dalam studi perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya, yaitu:
1.      pertumbuhan ( growth)
adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif, atau peningkatan dalam hal ukuran. Biasanya ukuran fisik.
Contoh: bertambahnya timggi badan, lebar bahu, lebar panggul, ketebalan dada, dan berat badan.
2.      Perkembangan (development)
Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing).
Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan kulitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada dasarnya perubahan yang tidak bisa diukur atau sukar diukur.
Perkembangan gerak adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang kompleks.dan terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan keterampilan menyertai terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan fisik memacu atau mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh: belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa anak kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.
3.      kematangan ( maturation)
adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat instrinsik dan menggambarkan perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia, dan tanpa pengaruh langsung olehstimulus eksternal. Contoh tanda-tanda kematangan:
-          pada bayi yang sudah bisa duduk pada usia mendekati satu tahun, yang seolah-olah ingin mengankat tubuhnya untuk berdiri. Tiba-tiba anak tersebut mampu berdiri, padahal sebelumnya ia belum pernah mampu berdiri. Keadaan ini menunjukkan anak ini mulaii matangn untuk bisa berdiri. Pada saat ini peranan orang tua menjadi penting dalam memberi kesempatan pada anak itu untuk belajar berdiri sendiri.
-          Pada awal masa puber, anak laki-laki bermimpi sampai mengeluarkan sperma. Gejala ini menunjukkan dia matang pada organ reproduksinya.
Ada beberapa sifat yang menandai terbentuknya proses kematangan atau bbukan karena proses belajar:
-          perilaku muncul atau terjadi pertamakali secara tiba-tiba. Pemunculannya tanpa proses belajar
-          perwujudan pola perilaku terjadi secara urut dan teratur, tetapi polanya bisa sedikit berbeda antara setiap individu.
-          Dalam segi fisik dan biologis terjadi peniingkatan integrasi fungsi system organ-organ tubuh dan kemampuan reproduksi.
4.      Penuaan(aging)
Proses penurunan kualitas organic karena bertambahnya usia.perubahan ini terjadi setelah individu mencapai puncak kematangan atau puncak perkembangan. Contoh: persendian dan otot mulai semakin kaku atau tidak fleksibel yang mengakibatkan kemampuan gerak menurun. Keknyalan lensa mata menurun sehingga menjadi rabun.

Teori Perkembangan
Perkembangan dikaji dari perspektif biologis dan psikologis.
Perspektif biologis: keterbentukan dan perkembangan bagian-bagian dan system tubuh  dpelajari dalam level seluler dan pada level organistik.
Perspektif psikologis : individu dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan perasaan..
Ada  beberapa pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan
Yang bisa menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak.
1.      Teorikematangan ( maturational theory)
Individu berkembang dengan iramanya masing-masing tetapi dengan pola urutan yang sama dengan individu yang lain.  Arnold Gessel menjelaskan kematangan sebagai proses yang lebih terkontrol oleh factor internal dan kurang terkontrol oleh factor eksternal.
Dalam teori ini menyatakan bahwa perkembangan dan penguasaan pola gerak tertentu tidak bisa dipercepat melalui program latihan tertentu sebelum perkembangan biologisnya mencapai taraf kesiapan untuk mempelajarinya gerakan tertentu itu.
2.      teori keperilakuan (behavioral theory)
Teori ini kebalikan dari teeori kematangan, kalau kematangan berprinsip factor internal yang paling berpengaruh, teori keperilakuan berprinsip factor eksternallah yang mempengaruhi perkembangan individu.
3.      teori kognitif
teori ini menyatakan bahwa manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya llingkungan dapat mempengaruhi individu. Menurut piages proses perkembangan dipengaruhi oleh pertumbuhan biologis, penngalaman anak, hubungan social dan sikap orang dewasa, serta kecenderungan yang ada pada diri manusia untuk mencari keseimbangan dengan lingkungan dan dalam dirinya.

Implikasi Teory Perkembangan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Apabila seseorang menganut teori kematangan, maka pendidik dalam bidang olahraga dianggap sebagai pengantar, karena bakat dan faktor keturunanlah yang menentukan keberhasilan orang tersebut.
          Apabila seseorang menganut teori keprilakuan maka peran pendidik ataupun pelatih sangatlah besar, karena disinilah faktor keberhasilan olahragawan ditentukan. Lingkungan dan pendidik sangatlah berpengaruh.
          Dari kedua paham yang bertolak belakang tersebut, para ahli mencoba memadukannya. Konsekuensi pemaduan kedua paham tersebut dalam bidang olahraga adalah bahwa bakat dan pembinaan sama pntingnya. Prestasi olahraga yang tinggi hanya dapat dicapai oleh individu yang memiliki bakat di bidang olahraga dan dibina dengan baik sejak usia muda. Karena tidak semua orang berbakat di bidang olahraga maka penanganan pendidikan jasmani di sekolah dasar seharusnya tidak berorientasi pada arah pembinaan prestasi di bidang olahraga melainkan membina anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan potensinya masing-masing.
          Dalam menangani anak yang berbakat olahraga sejak usia dini seharusnya dilakukan secara berhati. Setiap fase perkembangan ada kecenderungan tertentu pada diri individu di dalam pertumbuhan, perkembangan dan kematangannya yang memerlukan perlakuan yang dari para pendidik. Perlakuan yang tidak sesuai dengan fase perkembangan bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.






pendidikan adaptif


PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian rupa baik fisik, mental, sosial maupun kombinasi dari ketiga aspek tersebut, sehingga untuk mencapai potensi yang optimal ia memerlukan Pendidikan luar biasa(PLB).
PLB merupakan pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Adapun yang dirancang dalam PLB adalah kelas, program dan layanannya. Sehingga PLB dapat diartikan juga sebagai Spesial kelas, program atau layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Anak luar biasa.
ABK bisa memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan tingkahlakunya. Semua ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak. Hal ini karena sebagian besar ABK mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar.
Di satu sisi, Anak luar Biasa harus dapat mandiri, beradaptasi, dan bersaing dengan orang normal, di sisi lain ia tidak secara otomatis dapat melakukan aktivitas gerak. Secara tidak disadari akan berdampak kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan fisik dan keterampilan geraknya. Pendidikan jasmani bagi ABK disamping untuk kesehatan juga harus mengandung pembetulan kelainan fisik.
Dengan uraian di atas maka jelas bahwa Pendidikan jasmani yang diadaptasi dan dimodifikas sesuai dengan kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat kemampuan ABK merupakan salah satu factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan Pendidikan bagi ABK. Keberhasilan ini akan terwujud baik pada PLB dalam bentuk kelas khusus, program khusus, maupun dalam bentuk layanan khusus di SD biasa maupun di tiap jenjang sekolah biasa lainnya.
  1. Pengertian Pendidikan Jasmani Adaptif
Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif sama dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan.
Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor.
Hampir semua jenis ketunaan ABK memiliki problem dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian ABK bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.
  1. Tujuan Pendidikan Jasmani Adaptif
Sebagaimana dijelaskan diatas betapa besar dan strategisnya peran pendidikan jasmani adaptifdalam mewujudkan tujuan pendidikan bagi ABK, maka Prof. Arma Abdoellah, M.Sc. dalam buku yang berjudul “Pendidikan Jasmani Adaptif” memerinci tujuan pendididkan jasmani adaptif bagi ABK sebagai berikut:
  1. Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.
  2. Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
  3. Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
  4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
5.      Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
6.      Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
7.      Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olahraga yang dapat diminatinya sebagai penonton.

  1. Konsep Dasar Pendidikan Jasmani Adaptif dan Anak Berkebutuhan Khusus.
1.      Hakekat Pembelajaran adaptif
Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan demikian pembelajaran adaptif bagi ABK hakekatnya adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebab didalam pembelajaran adaptif bagi ABK yang dirancang adalah pengelolaan kelas, program dan layanannya.
Pendidikan Luar Biasa adalah pendidikan biasa yang dirancang, diadaptasikan sesuai dengan karakteristik masing-masing kelainan anak sehingga memenuhi kebutuhan pendidikan ABK.
Rancangan Pendidikan Luar Biasa terdiri tiga komponen pokok kelas, program dan layanan. Ketiga komponen tersebut bila dirancang dengan baik dan sempurna akan memenuhi kebutuhan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Dengan demikian Pendidikan Luar Biasa adalah Pembelajaran yang dirancang untuk merespon atau memenuhi kebutuhan anak dengan karakteristik yang unik dan tidak dapat dipenuhi kurikulum sekolah biasa, sehingga perlu diadaptasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Dengan uraian tentang Hakekat Pembelajaran adaptif di atas, maka secara operasional di lapangan pengertian Pendidikan Luar Biasa dapat diartikan sebagai kelas khusus, program khusus dan atau layanan khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

2. Hakekat Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus
Apabila kita membicarakan Pendidikan Luar Biasa yang dalam bahasa Inggris disebut “Special Education”, maka tidak bisa lepas dengan Anak Berkebutuhan Khusus atau Exceptional Children. Untuk Anak Berkebutuhan Khusus dikenal juga istilah anak cacat, anak berkelainan, anak tuna dan dalam pembelajarannya menjadi salah satu kelompok anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Dalam penggunaan istilah tersebut anak berkebutuhan khusus di atas memiliki konsekuensi berbeda. Istilah yang paling tepat tergantung dari mana kita memandang. Seperti dalam bahasa Inggris dikenal istilah Impairment, disability, handicap.
Impairment berhubungan dengan penyakit dan kelainan pada jaringan.
Disability berhubungan dengan kekurangan/kesalahan fungsi atau tidak adanya bagian tubuh tertentu.
Handicap berhubungan dengan kelainan dan ketidakmampuan yang dimiliki seseorang bila berinteraksi dengan lingkungan.
Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki kelainan pada fisik, mental, tingkah laku (behavioral) atau indranya memiliki kelainan yang sedemikian sehingga untuk mengembangkan secara maksimum kemampuannya (capacity) membutuhkan PLB atau layanan yang berhubungan dengan PLB.
Sesuai dengan hak asasi sebagai anak dimana ia harus tumbuh dan berkembang di tengah lingkungan keluarga, maka PLB dalam bentuk Kelas khusus yang lokasinya berada di SLB harus dirancang sedemikian rupa sehingga program dan layanannya dekat dengan lingkungan ABK.
Pada akhir perkembangan sekarang ini, Anak luar Biasa sudah mulai dianggap sebagai manusia biasa sama seperti yang lain. Ia memilii hak yang sama. Hal ini menimbulkan perlakuan yang wajar seperti pada anak yang lain yaitu dididik dan disekolahkan.
Perbedaannya hanya terletak pada adanya kelaian yang disandangnya, Kelainan bisa terletak pada fisiknya, mentalnya, sosialnya atau perpaduan ketiganya. Mereka mengalami kelainan sedemikian rupa sehingga membutuhkan pelayanan Pendidikan Luar Biasa. Dengan sikap ini maka ia memiliki hak yang sama dengan anak biasa lainnya. Dengan sikap ini timbul deklarasi hak asasi manusia penyandang cacat yang meliputi:
1.      Hak untuk mendidik dirinya. (The Right to Educated Oneself)
2.      Hak untuk pekerjaan dan profesi.(The Right to Occupation or Profession)
3.      Hak untuk memelihara kesehatan dan fisik secara baik ( The Right to Maintain Health and Physical Well Being)
4.      Hak untuk hidup mandiri (the Right to Independent Living)
5.      Hak untuk kasih sayang (Right to Love)
Selain itu landasan pendidikan jasmani apadatif adalah pasal 27 ayat 2 1945, yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapatkan”.