Selasa, 26 Oktober 2010

Terminlogi dan Teori Perkembangan


Terminologi dan Teori Perkembangan

Terminologi dalam Perkembangan Gerak

Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi perkembangan gerak pada khususnya.
Ada beberapa istilah dalam studi perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya, yaitu:
1.      pertumbuhan ( growth)
adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif, atau peningkatan dalam hal ukuran. Biasanya ukuran fisik.
Contoh: bertambahnya timggi badan, lebar bahu, lebar panggul, ketebalan dada, dan berat badan.
2.      Perkembangan (development)
Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing).
Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan kulitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada dasarnya perubahan yang tidak bisa diukur atau sukar diukur.
Perkembangan gerak adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang kompleks.dan terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan keterampilan menyertai terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan fisik memacu atau mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh: belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa anak kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.
3.      kematangan ( maturation)
adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat instrinsik dan menggambarkan perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia, dan tanpa pengaruh langsung olehstimulus eksternal. Contoh tanda-tanda kematangan:
-          pada bayi yang sudah bisa duduk pada usia mendekati satu tahun, yang seolah-olah ingin mengankat tubuhnya untuk berdiri. Tiba-tiba anak tersebut mampu berdiri, padahal sebelumnya ia belum pernah mampu berdiri. Keadaan ini menunjukkan anak ini mulaii matangn untuk bisa berdiri. Pada saat ini peranan orang tua menjadi penting dalam memberi kesempatan pada anak itu untuk belajar berdiri sendiri.
-          Pada awal masa puber, anak laki-laki bermimpi sampai mengeluarkan sperma. Gejala ini menunjukkan dia matang pada organ reproduksinya.
Ada beberapa sifat yang menandai terbentuknya proses kematangan atau bbukan karena proses belajar:
-          perilaku muncul atau terjadi pertamakali secara tiba-tiba. Pemunculannya tanpa proses belajar
-          perwujudan pola perilaku terjadi secara urut dan teratur, tetapi polanya bisa sedikit berbeda antara setiap individu.
-          Dalam segi fisik dan biologis terjadi peniingkatan integrasi fungsi system organ-organ tubuh dan kemampuan reproduksi.
4.      Penuaan(aging)
Proses penurunan kualitas organic karena bertambahnya usia.perubahan ini terjadi setelah individu mencapai puncak kematangan atau puncak perkembangan. Contoh: persendian dan otot mulai semakin kaku atau tidak fleksibel yang mengakibatkan kemampuan gerak menurun. Keknyalan lensa mata menurun sehingga menjadi rabun.

Teori Perkembangan
Perkembangan dikaji dari perspektif biologis dan psikologis.
Perspektif biologis: keterbentukan dan perkembangan bagian-bagian dan system tubuh  dpelajari dalam level seluler dan pada level organistik.
Perspektif psikologis : individu dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan perasaan..
Ada  beberapa pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan
Yang bisa menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak.
1.      Teorikematangan ( maturational theory)
Individu berkembang dengan iramanya masing-masing tetapi dengan pola urutan yang sama dengan individu yang lain.  Arnold Gessel menjelaskan kematangan sebagai proses yang lebih terkontrol oleh factor internal dan kurang terkontrol oleh factor eksternal.
Dalam teori ini menyatakan bahwa perkembangan dan penguasaan pola gerak tertentu tidak bisa dipercepat melalui program latihan tertentu sebelum perkembangan biologisnya mencapai taraf kesiapan untuk mempelajarinya gerakan tertentu itu.
2.      teori keperilakuan (behavioral theory)
Teori ini kebalikan dari teeori kematangan, kalau kematangan berprinsip factor internal yang paling berpengaruh, teori keperilakuan berprinsip factor eksternallah yang mempengaruhi perkembangan individu.
3.      teori kognitif
teori ini menyatakan bahwa manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya llingkungan dapat mempengaruhi individu. Menurut piages proses perkembangan dipengaruhi oleh pertumbuhan biologis, penngalaman anak, hubungan social dan sikap orang dewasa, serta kecenderungan yang ada pada diri manusia untuk mencari keseimbangan dengan lingkungan dan dalam dirinya.

Implikasi Teory Perkembangan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Apabila seseorang menganut teori kematangan, maka pendidik dalam bidang olahraga dianggap sebagai pengantar, karena bakat dan faktor keturunanlah yang menentukan keberhasilan orang tersebut.
          Apabila seseorang menganut teori keprilakuan maka peran pendidik ataupun pelatih sangatlah besar, karena disinilah faktor keberhasilan olahragawan ditentukan. Lingkungan dan pendidik sangatlah berpengaruh.
          Dari kedua paham yang bertolak belakang tersebut, para ahli mencoba memadukannya. Konsekuensi pemaduan kedua paham tersebut dalam bidang olahraga adalah bahwa bakat dan pembinaan sama pntingnya. Prestasi olahraga yang tinggi hanya dapat dicapai oleh individu yang memiliki bakat di bidang olahraga dan dibina dengan baik sejak usia muda. Karena tidak semua orang berbakat di bidang olahraga maka penanganan pendidikan jasmani di sekolah dasar seharusnya tidak berorientasi pada arah pembinaan prestasi di bidang olahraga melainkan membina anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan potensinya masing-masing.
          Dalam menangani anak yang berbakat olahraga sejak usia dini seharusnya dilakukan secara berhati. Setiap fase perkembangan ada kecenderungan tertentu pada diri individu di dalam pertumbuhan, perkembangan dan kematangannya yang memerlukan perlakuan yang dari para pendidik. Perlakuan yang tidak sesuai dengan fase perkembangan bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar